BASIS DATA - • Post 3 : Apa itu Conseptual DB?
CONSEPTUAL DB
Ada beberapa pengertian mengenai conseptual database atau disebut juga basis data konseptual:
1. Conceptual Design Database adalah tahapan pertama dalam desain database.
Tujuan dari tahapan ini adalah untuk merancang database yang independen
dari database software dan detail fisik.
2. Perancangan basis data konseptual adalah proses membangun
model data yang digunakan dalam suatu perusahaan, serta terbebas
dari semua pertimbangan fisik.
3. Conseptual DB adalah Suatu proses pembentukan model dari informasi yang
digunakan dalam perusahaan, tidak tergantung dari
keseluruhan aspek fisik. Model data dibagun dengan
menggunakan informasi dalam spesifikasi kebutuhan
pengguna. Model data konseptual merupakan submer
informasi untuk fase perancangan logikal.
4. Menurut Connolly dan Begg (2010, p467), perancangan
basis data konseptual (conceptual database design) adalah suatu
proses untuk membangun sebuah model menggunakan data dari
suatu perusahaan, terlepas dari semua pertimbangan –
pertimbangan fisikal yang ada.
Fase perancangan basis data konseptual dimulai dengan
membuat sebuah model data konseptual dari perusahaan, di mana
semua rincian pelaksanaannya berdiri sendiri seperti target
DBMS, program aplikasi, bahasa pemrograman, platform
perangkat keras, masalah perfoma, atau pertimbangan fisik
lainnya.
Karena skema konseptual mewakili semantik sebuah organisasi, dan bukan desain database , mungkin ada pada berbagai tingkat abstraksi. Arsitektur ANSI empat skema asli dimulai dengan serangkaian skema eksternal yang masing-masing mewakili pandangan seseorang terhadap dunia di sekitarnya. Ini dikonsolidasikan ke dalam satu skema konseptual tunggal yang merupakan superset dari semua pandangan eksternal tersebut. Model data bisa sama konkretnya dengan perspektif masing-masing orang, tapi ini cenderung membuatnya tidak fleksibel. Jika dunia orang itu berubah, modelnya harus berubah. Model data konseptual mengambil perspektif yang lebih abstrak, mengidentifikasi hal-hal mendasar, dimana hal-hal yang ditangani individu hanya merupakan contoh.
Model ini memungkinkan untuk apa yang disebut warisan dalam istilah berorientasi objek . Kumpulan instance dari kelas entitas dapat dibagi menjadi kelas entitas dengan hak mereka sendiri. Jadi, setiap instance dari kelas entitas sub-tipe juga merupakan instance dari kelas super entitas. Setiap instance kelas entitas tipe super, maka juga merupakan instance dari salah satu kelas entitas sub-tipe.
Semua elemen dari data yang dibutuhkan dalam suatu transaksi database harus dijabarkan di modelnya, dan semua elemen data yang ada harus digunakan setidaknya satu kali di suatu transaksi database itu. Conceptual database memiliki 4 tahapan yaitu:
1. Analisis dan persyaratan data
2. Normalisasi dan perancangan hubungan antar entitas
3. Verifikasi data model
4. Distributed database design
- A. Analisis dan Persyaratan Data
Tahapan pertama dalam pengembangan conceptual database desain adalah mencari tahu karakteristik dari elemen data yang ada. Karakteristik dari data eleman yang benar adalah yang bisa diubah menjadi suatu informasi. Maka perancang database harus fokus pada:
- Informasi yang dibutuhkan, output apa yang harus dapat dihasilkan oleh system tersebut, informasi apa yang dihasilkan oleh system yang sekarang berjalan, dan seperti apa kualitas dari informasi yang dibutuhkan.
- Pengguna informasi, siapakah yang akan menggunakan informasi tersebut? Bagaimana informasi tersebut akan digunakan? Bagaimana tampilan data untuk end-user?
- Sumber informasi, dari mana informasi tersebut dapat ditemukan? Bagaimana cara untuk meng-extract informasi tersebut?
- Komposisi Informasi, elemen data apa yang dibutuhkan untuk menghasilkan informasi tersebut? Atribut apa saja yang dibutuhkan? Bagaimana hubungan antar data? Seberapa sering data akan digunakan?
- B. Normalisasi dan Perancangan Hubungan Antar Entitas
Sebelum mengembangkan ER model, perancang database harus menentukan standard yang sesuai untuk dokumentasi dari desain database. Proses mengembangkan peraturan bisnis dan merancang conceptual database model menggunakan ERD dapat dilakukan dengan menggunak langkah – langkah berikut:
- Identifikasi, analisa, dan menyesuaikan peraturan bisnis
- Identifikasi entitas utama menggunakan hasil dari langkah pertama
- Menetapkan hubungan antara entitas menggunakan hasil dari Langkah pertama dan ke-2
- Menetapkan atribut, primary keys, dan foreign keys untuk setiap entitas
- Melakukan normalisasi entitas
- Menyelesaikan ERD
- Melakukan validasi ERD dengan informasi end-users dan processing requirements.
- Menyesuaikan ERD dengan hasil yang didapat dari Langkah ke-7
- C. Verifikasi data model
Tahapan verifikasi data model merupakan salah satu dari tahapan terakhir dan terpenting di fase conceptual database design. Pada tahapan ini ERD harus di verifikasi dengan system awal untuk memastikan bahwa model database dapat mendukung system dengan baik. Verifikasi mengharuskan model database dijalankan melalui serangkaian pengujian terhadap:
- Tampilan data untuk user
- Semua operasi yang diperlukan: SELECT, INSERT, UPDATE, dan DELETE.
- hak akses dan keamanan
- requirements dan constraints data yang diperlukan oleh bisnis.
- D. Distributed database design
Tidak semua database memerlukannya, terkadang sebuah database mungkin perlu untuk
didistribusikan di antara beberapa lokasi yang tersebar. Proses untuk meng-akses database juga bisa berbeda di setiap lokasinya. Sebagai contoh, proses ritel dan proses penyimpanan gudang cenderung dilakukan di lokasi yang berbeda. Jika data dan proses basis data akan didistribusikan di seluruh sistem, bagian dari database, yang dikenal sebagai fragmen database, dapat berada di beberapa lokasi fisik.
Bisa saya simpulkan Conseptual DB adalah tahapan/proses untuk merancang atau membangun model data dalam suatu perusahaan yang indepeden dan tidak bergantung dalam aspek fisik.
www.ubpkarawang.ac.id
Komentar
Posting Komentar